Sabtu, 26 April 2014

Sorry !!! [ Kris Imagine special satnight~ ]




Kamu sedaritadi berjalan mondar-mandir sambil sesaat melirik ke arah jam dinding appartemen mu. 
"Sudah jam berapa sekarang? Dia belum pulang juga!" katamu merasa khawatir. 
Karena kamu menunggunya sangat lama, kamu terdtidur di sofa ruang tengah. 
setelah lama tertidur, tepat tengah malam kamu terbangun. terdengar suara pintu appartemen yang terbuka. "Apa Kris sudah pulang?" tanyamu dalam hati. Kamu menghampiri pintu appartemenmu. terlihat seorang lelaki berjalan sempoyongan ke arahmu. wajahnya penuh dengang luka memar dan darah di tepi bibirnya. "Ughh.." rintihnya sakit. 
Kamu menghampirinya.
"Kau.. tidak apa-apa?" tanyamu, tanpa sengaja kamu menyentuh lengan Kris yang terluka. Kris mulai merintih kesakitan lagi. 
"maaf aku tidak tahu kris. tapi, lenganmu berdarah? apa yang terjadi?" tanyamu. 
Kris hanya terdiam. 
"Akan ku obati lukamu." katamu. 
"tidak perlu. aku bisa mengobatinya sendiri.." katanya lirih. 
Kris berjalan menuju kamar. Kamu merasa Kris mengabaikanmu. 
"Apa yang terjadi?" tanyamu dalam hati. 
Kamu melihat Kris yang memasuki kamar. Kamu pun menyusulnya ke kamar. 
Lalu aku berjalan ke kamar. Kamu membuka sedikit pintu dan membuat cela agar kamu bisa melihat apa yang dilakukan Kris. Kamu melihat Kris terbaing dia atas ranjang sambil memejamkan matanya. "dia.. kurasa dia tidak ingin di ganggu" pikirku. Akupun menutup pintunya kembali dengan perlahan. belum sampai aku menutupnya rapat, tiba-tiba Kris berbicara padaku. "Mau kemana? cepat masuk!" perintahnya, sambil tetap memejamkan matanya. 
"duduk di sampingku.." pintanya. 
kamu hanya mengangguk lalu menuruti permintaan kekasihmu itu. 
Kamu duduk tepat di samping Kris. 
Kamu melihat Kris yang tersenyum padamu. 
"Kris.. kau terluka! kau tidak ingin ceitakan padaku apa yang terjadi? kumohon kriss..." katamu memohon. tanpa sadar air matamu mengalir. 'aku benar-benar mengkhawatirkanmu kris..." kataku lagi sambil terisak-isak. 
Tiba-tiba saja Kris memelukmu dari belakang. sangat erat. sudah lama kamu merindukan ini. rindu kehangatannya. 
"Maaf telah membuatmu khawatir. Maaf telah mengabaikanmu. Maaf kan aku~" katanya terasa tulus. suaranya yang lembut terdengar jelas di telingamu. 
"Sekarang itu tidak penting! kau terluka Kris!!" kataku terisak. 
Kris melepas pelukannya darimu. dia membalikan(?) badanmu. 
Kris menatapmu. membuatku sangat ingin menangis lebih keras. 
Dia memegang kedua pipimu dan mengusap air mata yang mengalir di pipimu. wajahnya tampan sekarang sangat dekat dengan wajahku. semkain mendekat. dan tak lama satu kecupan mendarat di bibirku. chuu~~

-THE END-

Kamis, 13 Februari 2014

Gift On Valentine's Day !! [ Xiumin Imagine special valentine ]



"Chaggii !! palli ireona !!" terdengar seorang pria membangunkanku. 
aku membuka mataku. aku menoleh ke arah pria yang ada di sampingku.
"Cepatlah bangun~" seru pria itu.
aku hanya mengangguk. aku masih sangat mengantuk sekarang.
"aku akan menunggumu di luar~ cepatlah bersiap-siap chaggii !!" kata pria itu sambil berjalan keluar kamar.
aku sama sekali tidak merasa aneh dengan sikapnya. aku langsung menuju ke kamar mandi dan membasuh tubuhku. setelah itu aku segera bersiap-siap dengan cepat.
sesudahnya. aku segera keluar dari kamarku. aku menghampiri pria yang tengah duduk di sofa sambil menungguku.
"Minseok Oppa??" panggilku pada pria itu.
pria itu menoleh ke arahku. ia tersenyum padaku. lalu ia berdiri dari duduknya, dan menghampiriku.
"kau~ terlihat cantik. kajja!" serunya. pria itu langsung menggandeng tanganku. aku dan pria itu keluar dari appartemen.
pria itu segera mengambil mobilnya. ia membukakan pintu mobilnya untukku. aku masuk ke dalam mobil, ia segera menutup pintu mobilnya lalu berjalan ke pintu mobil yang ada di sebelahnya. ia masuk ke dalam mobil itu, dan duduk di sampingku.
"kita akan kemana?" tanyaku bingung.
"tidak kemana-mana~" jawab pria itu sambil mengendarai mobilnya.
"lalu?" tanyaku lagi.
"tidak ada lagi." jawabnya singkat.
aku terlihat bingung pada tingkahnya hari ini. aku memperhatikan pria yang sedang menyetir itu.
"apa?" tanyanya, ia menoleh padaku.
aku hanya menggeleng. aku kembali melihat jalanan lewat kaca mobil.
pria itu hanya tersenyum, lalu fokus menyetir lagi.
tiba-tiba ia menghentikan mobilnya di tepi jembatan, yang melihatkan pemandangan sebuah jurang yang cukup dalam. terlihat menakutkan namun indah.
pria itu keluar dari mobil. ia membukakan pintu untukku lagi. dan aku keluar juga dari mobilnya.
aku melihat ke sekelilingku. aku menengok ke arah kiri dan kanan. jalanan terlihat sangat sepi. mungkin hanya dua atau lima kendaraan yang lewat.
"untuk apa kita ke sini?" tanyaku sambil meperhatikan sekeliling.
Minseok hanya tersenyum.
aku menatapnya aneh.
"kau lihat jurang itu? sangat dalam bukan?" tanya Minseok.
aku hanya mengangguk lalu mundur sedikit.
"apa kau takut jatuh?" tanyanya lagi.
aku menjawabnya, "tentu saja!"
"mana ada orang yang ingin jatuh ke dalam jurang sedalam itu? kurasa hanya orang gila saja yang tidak takut melakukan hal itu. jatuh ke dalam jurang yang sangat menakutkan." lanjutku.
"kalau begitu aku gila ya?" tanya Minseok di sambi dengan tawaan.
aku tersontak kaget dengan perkataannya.
"apa maksudmu?" tanyaku sedikit berteriak.
"tidak apa-apa. lupakanlah~" jawab Minseok.
aku merasa benar-benar ketakutan sekarang. aku memeluk pria itu begitu saja.
"apa kau akan meninggalkanku?" tanyaku polos.
pria itu mempererat pelukannya.
"tentu saja tidak." jawabnya, lalu mengecup dahiku.
"lalu apa maksudmu tadi?" tanyaku lagi. dan sekarang aku benar-benar khawatir.
"apa kau takut kehilanganku? hmm?" tanyanya.
aku mengangguk di dalam pelukannya.
pria itu segera melepaskan pelukkan itu. ia menatapku. ia memegang pipiku dengan kedua tanganya. ia mengelus-elus pipiku.
"aku juga takut kehilanganmu~" katanya sambil tersenyum.
"aku hanya bercanda tadi.." lanjutnya.
rasa khawatirku berkurang sekarang.
"syukurlah~" kataku. pria itu tertawa geli.
"apa kau pikir aku akan melakukan hal bodoh itu? ahaha!" tanyanya sambil tertawa meledekku.
aku merasa jengkel denganya. aku masuk ke dalam mobil dan membanting pintu mobilnya dan menyebabkan suara yang agak keras dan mengagetkan.
pria itu langsung masuk juga ke dalam mobilnya. ia melihat ke arahku. namun aku mengabaikannya dengan melihat pemandangan di luar.
"kau marah ya?" tanyanya dengan nada menggoda.
aku hanya menggeleng.
"jinjja?" tanyanya lagi.
kali ini aku mengagguk.
"kau mau ini tidak?" tanyanya sambil mengulurkan sebuah boneka teddy bear ke arahku. ia menekan-nekan tombol yang ada di tengah boneka itu. boneka itu berbicara dengan suara yang begitu imut. "Saranghae~" kata boneka itu.
aku langsung menengok ke arah pria itu. pria itu tersenyum padaku.
aku memperhatikan boneka teddy bear yang ada di tangan pria itu. pria itu terus menggerak-gerakan bonekanya dan terus menekan tombol yang ad pada boneka itu, sehingga membuat boneka itu terus-terusan berkata, "Saranghae~". membuatku terganggu dengan susana itu.
"Minseok hentikan!" kataku setengah berteriak. aku menatap kesal ke arah luar.
"Apa kau tidak suka dengan boneka ini?" tanya Minseok.
aku menggeleng, "tidak!" jawabku.
"Jinjja?" Minseok mulai mendekat. aku menoleh ke arahnya. membuatku terus berusaha untuk mundur.
"Apa?" kataku seperti orang ketakutan.
Minseok makin mendekat. kali ini dia sangat dekat denganku. Jantungku mulai berdetak tidak beraturan.
"Happy Valentine chaggiyya~" kata Minseok lalu tersenyum.
'huffttt..' aku langsung menghembuskan nafas pelan. 'kukira akan terjadi sesuatu.' pikirku.
tiba-tiba, Chuu~~
Minseok menciumku. kukira ini tidak akan terjadi. jantungku mulai berdetak sangat-sangat tidak beraturan kali ini.

benar-benar kejutan di hari Valentine yang indah~ 

-THE END-

A Beautiful Kiss Night ~ [ Chanyeol Imagine ]



Aku menatap langit dari jendela appartemenku. tampak bintang-bintang yang bersinar terang bersama dengan bulan di sana. 
"sungguh indah" kataku terkagum-kagum.
aku terus menatap langit itu sambil memperhatikan awan-awan yang berjalan, dan tersenyum. tiba-tiba, aku mendengar suara hentakan kaki. seseorang mendekatiku. aku merasa ketakutan~
sekarang aku merasakan seseorang melingkarkan kedua tangannya di pinggangku. seseorang memelukku dari belakang.
aku setengah menoleh ke belakang. aku melihat seorang pria.
"Chanyeol ??" seruku.
"hmm.." jawab pria itu. ia mempererat pelukannya.
"kapan kau datang??" tanyaku.
"baru saja" jawabnya singkat.
aku hanya mengangguk.
sekarang ia tertawa geli. membuatku sedikit heran padanya.
"kenapa?" tanyaku bingung.
"anniyo.. kau terlihat sangat cantik hari ini. apa kau sengaja berdandan cantik untukku malam ini chagii??" tanyanya. ia masih memelukku erat.
aku menggeleng, "anni.." jawabku.
Chanyeol langsung melepas pelukan eratnya itu. 'kenapa dia?' tanyaku dalam hati.
pria itu berjalan ke kamar. aku mengikutinya dari belakang.
pria itu berbaring di ranjang. aku hanya duduk di ranjang itu. aku duduk di sebelah pria itu.
terpasang ekspresi pout di wajahnya. aku hanya memperhatikannya.
"waeyo?" tanyaku.
Chanyeol tidak menjawab.
"ada apa denganmu? kau marah padaku?" tanyaku sekali lagi.
Chanyeol tetap menutup mulutnya rapat-rapat. ia tidak menjawab lagi.
"Chagii~ apa kau marah padaku?" tanyaku lagi sambil tertawa. aku menggerak-gerakan tubuhnya._.
"tidak" jawabnya namun singkat.
pria itu memejamkan matanya.
"kau bohong~" kataku pura-pura kesal.
pria itu tidur sekarang. ia mengabaikanku. aku tidak tahu ia tidur sungguhan atau hanya pura-pura.
"baiklah~! aku akan pergi ke luar sekarang! mungkin aku akan pulang besok pagi~ atau mungkin tidak akan pernah!" seruku tersenyum evil.
aku beranjak dari ranjang. aku ingin keluar dari kamar. tapi sesuatu menahanku. Chanyeol menarik tanganku hingga aku jatuh telentang ke atas ranjang. ia mendekatkan wajahnya ke arah wajahku/? .-.
'apa-apaan ini?' desisku dalam hati.
kini pria itu semakin dekat denganku. ia kini meletakkan bibirnya ke atas bibir milikku. jantungku berdetak sangat cepat saat ini. aku merasa tegang.
pria itu mulai melumatnya. melumatnya dengan lembut~
membuatku semakin tegang. ia mulai pmemperdalam lumatannya. detak jantungku kini semakin tidak beraturan. tuhan menolongku. Chanyeol melepaskan ciuman itu. aku berusaha mengatur napasku agar kembali normal~
aku menatap ke arahnya. pria itu tersenyum padaku~
"manis~" katanya sambil tersenyum sangat tampan.
"Selamat malam sayangku~" bisikknya ke telingaku~
aku hanya bisa tersipu malu 

-THE END-

Selasa, 11 Februari 2014

Roses and Chocolate [ Baekhyun Imagine ]



Aku datang ke sekolah cukup pagi hari ini. sekolah masih terlihat sepi. mungkin hanya sekitar satu atau dua orang yang baru datang. termasuk aku.^^

aku berjalan menuju kelasku. aku masuk ke dalam kelas. tidak ada siapa-siapa di sini. hanya ada aku saja.
aku berjalan menuju tempat dudukku yang berada di paling belakang. tepat di bagian paling ujung.
terlihat aneh. di atas mejaku tergeletak setangkai bunga mawar berwarna merah marun, dan juga sekotak coklat berbentuk hati.
'milik siapa ini semua?' tanyaku dalam hati.
terlihat selembar ketas yang di lipat tergeletak di atas kotak coklat itu.
aku segera membaca tulisan di kertas itu~
'semoga kau suka atas pemberianku~ To : (namkor-mu)'
tertulis namaku di kertas itu. 'apa barang ini untukku?' pikirku, terlihat bingung.

tiba-tiba seseorang datang. aku segera memasukkan bunga mwar dan kotak coklat itu ke dalam laci mejaku.
ternyata yang datang adalah Baekhyun, teman sekelasku.
"Kau hanya sendiri di sini?" tanya Baekhyun padaku, sambil menaruh tasnya ke tempat duduknya.
aku hanya mengangguk menandakan iya.
"mau keluar ??" tanya Baekhyun lagi.
aku mengangguk, "ya.." kataku.

Aku dan Baekhyun berjalan mengelilingi sekitar sekolah. keadaan sekolah masih sama seperti aku baru datang tadi. masih terlihat sepi.
aku dan baekhyun hanya terdiam. membuatku merasa canggung.
tiba-tiba,
"apa kau mendapatkannya?" tanya Baekhyun, sontak membuatku sedikit terkejut dan bingung.
"mendapatkan apa?" kataku balik bertanya.
Baekhyun hanya terseyum. 'sangat aneh' gumamku.
Lalu Baekhyun berhenti berjalan dan membuatku juga ikut berhenti.
"ada apa?" tanyaku.
Baekhyun hanya menggeleng. ia masih tersenyum "
"kau? apa kau mendapatkan setangkai bunga mawar dan sekotak coklat di mejamu?" tanya Baekhyun.
aku hanya mengangguk tanpa rasa bingung.
"bagaimana perasaanmu?" tanya baekhyun, sudah seperti wartawan.
"biasa saja" jawabku singkat.
Baekhyun terlihat terkejut.
"kenapa?" tanyanya lagi.
"aku tidak tahu siapa yang memberiku itu semua. jadi aku biasa saja" jawabku.
"jika aku yang memberi semua itu? bagaimana perasaanmu?" tanya baekhyun lagi yang membuatku sontak terkejut.
aku terdiam dan melamun tidak menjawab pertanyaan baekhyun.
'Baekhyun. aku menyukainya dari awal aku masuk ke sekolah ini. jadi, aku merasa tidak mungkin jika dia yang memberikanku semua itu.' pikirku.
"itu mustahil" kataku sambil tertawa kecil.
"kalau benar itu aku bagaimana?" tanyanya lagi dan membuatku bingung.
aku hanya terdiam.
tiba-tiba, Baekhyun berlutut di depanku. ia mengeluarkan setangkai bunga mawar dari belakang punggungnya. 'apa maksudnya ini?' tanyaku dalam hati. 'bunga mawar itu sama seperti yang kudapatkan di mejaku tadi.' pikirku. 'apa benar dia yang memberiku itu semua?' tanyaku lagi dalam hati.
Baekhyun berbicara, "aku menyukaimu." katanya. "aku ingin kau menjadi kekasihku." lanjutnya. Ia berbicara sangat panjang. dan terakhir dia mengatakan padaku, "maukah kau jadi kekasihku?" tanyanya.
aku sangat terkejut. pipiku memerah. aku tidak percaya. tapi ini benar-benar nyata. tanpa banyak berpikir lama, aku langsung mengangguk.
"ya.." kataku malu.
Aku melihat Baekhyun yang tersenyum dan tertawa senang karna aku menerimanya. sekarang dia memelukku. dia memelukku sngat erat~
"saranghae~" katanya membisikkan pada telingaku~

-THE END-

First Love~ [ Luhan Imagine ]






Aku sangat bosan di dalam rumah~
Aku segera mengambil mantel yang tergeletak di sofa, 
lalu pergi ke luar appartemen. 

Aku berjalan menyusuri taman, sendirian. 
'Hmm... sungguh udara yang sejuk' seruku dalam hati,
sambil menghirup udara segar di malam hari ini. 
Setelah lama aku berjalan mengelilingi taman, 

aku duduk di bangku taman di dekat semak-semak itu. 
Aku duduk sambil menatap ke arah langit~
melihat bintang-bintang yang begitu indah~ cahayanya sangat terang di mataku. 'sungguh indah' gumamku. lalu aku memejamkan mataku. 
Aku menarik nafas sesekali, untuk menghirup udara segar ini.

tiba-tiba, 
"ini sudah malam. apa kau akan terus duduk sambil tertidur di sini?" terdengar suara seseorang. suaranya berat. seseorang itu bertanya padaku.
aku langsung membuka mataku. mataku tampak sayu, seperti orang yang baru saja bangun tidur~ aku baru sadar, bahwa aku ketiduran di tempat ini.

Aku menoleh ke arah samping~ terlihat sesosok makhluk yang membuatku sangat terkejut.
"Astaga!" seruku setengah berteriak. 
terlihat seorang pria tampak duduk di sebelahku. wajah pria itu sangat familiar bagiku. aku mencoba mengingatnya. apa aku mungkin pernah bertemu dengannya? namun aku tidak mempedulikannya~ 
Aku langsung berdiri. "terima kasih sudah membangunkanku~" kataku sambil setengah membungkuk dan tersenyum pada pria itu. lalu aku pergi meninggalkannya~

Aku segera kembali ke appartemenku. tak lama aku sampai di appartemenku~ aku segera masuk ke appartemen~

aku duduk di sofa sambil menonton televisi. tiba-tiba aku teringat sesuatu. aku berjalan ke kamar untuk mengambil ponselku yang ada di sana. 
saat di kamar. 
"di mana ponselku?" kataku berbicara sendiri. 
aku terus mencari-cari ponselku. 
aku mengobrak-abrik kamarku. 'ponselku? di mana dia?' tanyaku dalam hati. aku terus mencari ponselku. aku lalu menacarinya di ruang tengah. tetap tidak ada. di semua tempat sudah ku cari~ tapi tetap saja ponsel itu tidak ada. 
'apa ponselku tertinggal di bangku taman tadi?' pikirku.
tanpa banyak berpikir, aku segera berjalan menuju pintu appartemen dan keluar untuk kembali ke taman~ 
aku membuka pintu appartemenku. dan..
'pria itu lagi? untuk apa dia si sini? bagaimana dia bisa tahu appartemenku?' tanyaku lagi dalam hati.
"kau meninggalkan ponselmu di bangku taman begitu saja~" kata pria itu sambil menunjukkan ponsel milikku yang ada di tangannya.
"Oh.. ne gomawo~" kataku setengah membungkuk. 
aku lalu mengambil ponselku yang ada di tangan pria itu. 
pria itu masih berdiri di depanku. aku hanya tersenyum.
lalu, 
"apa kau tidak mengenalku?" tanya pria itu. 
aku sedikit kaget mendengarnya. aku mencoba mengingat-ingat pria itu dalam pikiranku. dan.. 
"Luhan ??" kataku sedikit agak ragu-ragu. 
pria itu mengangguk lalu tersenyum~ 
"kau ternyata masih mengingatku~" seru pria itu sambil tertawa. 

Luhan. Ia adalah sunbaeku saat aku duduk di sekolah dasar dulu. aku sangat dekat dengannya~ bahkan ia adalah cinta pertamaku, aku sering bermain dengannya dulu. saat itu aku masih tinggal di beijing china~ semenjak memasuki sekolah menengah aku pindah ke seoul karna pekerjaan ayahku yang selalu membuat keluargaku menjadi harus berpindah-pindah negara ataupun kota. 
tapi sekarang ayahku sedang berada di beijing bersama ibuku. aku tidak bersama dengan mereka~ aku lebih suka tinggal di sini. jadi aku dibelikan appartemen oleh ayahku~ ^^ 

aku memperhatikan pria itu. 'dia tersenyum sangat manis' kataku dalam hati. senyuman Luhan masih sama seperti dulu~ selalu membuatku tersipu-sipu hingga pipiku memerah~ walaupun ia tidak tersenyum padaku~ ^^

namun kali ini dia tersenyum padaku^^ 
aku sangat senang~ pipiku mulai memerah sekarang~

aku mengajak Luhan masuk ke dalam appartemenku~ 
aku ingin menanyakan banyak hal padanya. 
seperti 'kapan kau datang ke sini?' atau, 'apa kau sendiri di sini?' mungkin aku juga menanyakan hal itu. ya aku bertanya padanya, 
"apa kau sudah memiliki kekasih?" 
pria itu hanya tertawa kecil. ia mengacak-acak rambutku pelan. 
aku hanya tersenyum. 
"kenapa kau menanyakan itu?" tanya Luhan. ia masih tetap tersenyum. 
aku hanya menggeleng, "tak apa" jawabku. 
"aku? mmm.. aku sudah mempunyai kekasih." jawab pria itu. wajahnya tidak tersenyum kali ini. ia memasang wajah begitu serius. 
aku agak terkejut. 
"jinjja? siapa namanya? aku ingin melihat kekasihmu~ apa kau memiliki fotonya?" kataku banyak bertanya. 
Luhan mendekatkan wajahnya ke arahku. aku sedikit tegang.
"kekasihku berada di depanku" jawab Luhan lalu tersenyum. 
'apa maksudnya?' pikirku bingung. 
"kau terlihat bingung~" serunya.
aku hanya menggelengkan kepalaku. aku masih berpikir dan mencerna kata-kata yang tadi Luhan katakan. 
lagi-lagi Luhan mendekat ke arahku~ ia tampak memajukan bibirnya/? 
dan chuu~ Luhan menciumku. aku terkejut. Luhan mulai melumatnya dan memperdalam ciumannya. ia sesekali meggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. tak lama, ia melepaskan ciuman itu~ 
"apa kau masih tidak megerti?" tanya pria itu. 
aku hanya terdiam~ 
"kau ini bodoh! yang ku maksud adalah kau~" kata Luhan sambil menunjukkan wajah flat 
"apa?" aku masih tidak mengerti dengan ucapannya.
"kau adalah kekasihku~" kata pria itu sekali lagi. 
aku baru mengerti sekarang~! lalu aku tersenyum padanya. sebenarnya aku tidak tahu, kapan dia menjadi kekasihku? namun aku tidak mempedulikannya~
pipiku tampak sangat merah sekarang~ 

teman kecil sekaligus cinta pertamaku yang sudah lama tidak bertemu~ tiba-tiba ia muncul di hadapanku, dan mengatakan bahwa aku adalah kekasihnya~ 

-THE END-

Kyungsoo Chef ^^ [ D.O Imagine ]



Aku berjalan keluar kamar. Aku melihat seseorang duduk di sofa milikku. dia pria. lalu aku menghampirinya. 
"Ehm.. Kyungsoo ??" tanyaku ragu. 

pria itu menoleh ke arahku. ia tersenyum padaku~
"Selamat pagi chaggi~" kata pria bernama Kyungsoo itu.
"Sejak kapan kau di sini ??" tanyaku lagi.
"Mungkin belum lama." jawab pria itu.
"Aku tak sengaja melewati rumahmu. dan aku mampir ke sini~ aku mengetok pintu rumahmu dan juga memencet bel rumahmu tapi tidak ada respon~ dan aku nekat membuka pintu rumahmu~ dan ternyata pintu rumahmu tidak terkunci~ hehe ^^" jelas Kyungsoo.
aku hanya mengangguk. Kyungsoo menatapku.
"Apa setiap hari pintu rumahmu selalu tidak di kunci ??" tanya Kyungsoo.
"Tidak. kemarin malam aku lupa menguncinya~ karna aku begitu lelah." jawabku memperjelas.
kali ini Kyungsoo yang mengangguk.
"Emm.. duduklah di meja makan~ aku akan membuatkan sarapan pagi untukmu~!" seru Kyungsoo. pria itu lalu berjalan menuju dapur.
aku berada di meja makan, duduk manis di sana sambil memperhatikan Kyungsoo memasak~
'Ia tampan~' kataku dalam hati. aku seperti orang gila yang sedaritadi senyum-senyum sendiri sambil memerhatikan pria itu. pria itu melihatku dan membalas senyumanku~
'dia manis..' kataku lagi dalam hati.
tak lama, Kyungsoo sudah selesai memasak~
"tadaaa~" seru Kyungsoo, sambil membawa piring berisi masakan buatannya lalu menaruhnya di meja makan. tepat di hadapanku.
dia membuatkan pasta untukku~
"Silakan menikmati makananmu tuan putri~" kata Kyungsoo, tertawa kecil.
aku hanya tersenyum padanya. dan, "Gomawo.." kataku.
Kyungsoo mengangguk dan tersenyum. aku menyantap makanan yang ada di depanku. Kyungsoo berjalan menuju sofa. aku memperhatikannya~
"Apa kau tidak makan juga?" tanyaku menghentikan makan.
Kyungsoo menggeleng. "tidak.. aku sudah~" jawabnya singkat.
lalu aku tersenyum.
selesai makan aku langsung bersiap-siap untuk ke sekolah. setelah selesai bersiap-siap. aku melihat Kyungsoo masih berduduk santai di sofa~
"Kau masih di sini?" tanyaku sambil menghampiri pria itu.
Kyungsoo mengangguk. "Aku akan mengantarmu ke sekolah!" katanya.
"Apa kau sudah siap? kajja~" seru pria itu.
Kyungsoo menggandeng tanganku sambil berjalan menuju mobilnya~
Ia membukakan pintu untukku. aku masuk ke dalam mobilnya dan duduk. Kyungsoo segera duduk di sebelahku, dan menyetir mobil sampai ke sekolahku~
sesampainya di sekolah. Kyungsoo keluar dari mobil, dan membukakan pintu unktukku~
"Gomawo~" kataku, sambil membungkuk seperti yang biasa orang-orang lakukan/?
Kyungsoo tersenyum. lalu mengecup dahiku. dan ia segera masuk ke dalam mobilnya~ Kyungsoo melambaikan tangannya dari dalam mobil~ lalu pergi~
dan aku masuk ke dalam sekolah~

-THE END-

Hungry Kiss~ [ Sehun Imagine ]




Aku berjalan pulang menuju appartemenku di malam seperti ini. Sesampainya di appartemen. Aku berdiri di depan pintu appartemenku, dan segera mengambil kunci appartemen yang berada di dalam sakuku. Lalu aku membuka pintunya dengan pelan-pelan.
"Aku pulang~!" teriakku seraya meramaikan suasana yang hening dan sepi ini. Aku hanya tinggal seorang diri di sini. 'terasa aneh' gumamku.
terdengar langkahan kaki yang mendekat ke arahku. mungkin seperti ingin menghampiriku.
"Aku sudah menunggumu lama di sini~" seru seseorang. suaranya berat seperti pria. ya, memang dia pria. pria itu berada di depanku sekarang. ia tampak terlihat tinggi~ begitu tinggi sehingga aku harus mengangkat kepalaku ke atas untuk melihatnya. pakaian pria itu sama seperti seragam di sekolahku~ ya! namanya Oh Sehun. dia tidak sekelas denganku, tapi kelasnya bersebrangan denganku, dan juga ia temanku dari kecil. 'aku mungkin mengenalnya~' pikirku. seketika aku terkejut. "Yakk !! apa yang kau lakukan di sini ?!!" tanyaku setengah berteriak. Pria itu hanya diam lalu mendekat, dan semakin dekat sehingga membuatku terus mundur dan mundur dan, 'Oh shit!' pekikku dalam hati. aku mundur dan sekarang berhenti karna tembok ini. aku mentok di tembok ini, kini pria itu semakin mendekat bahkan hidung kita sudah bersentuhan. dan aku tidak bisa berbuat apa-apa selain memejamkan mata. tiba-tiba, 
"Oh~ aku lapar sekali chaggiya~ bisakah kau membuatkan makanan untukku?" pinta pria itu dengan manja. aku langsung membuka mataku.
'Sial! bahkan aku bukan kekasihnya' kataku dalam hati. Pria itu berjalan menuju sofa. Ia duduk santai di sofa itu sambil menonton acara di televisi. Aku menghampirinya, dan berhenti tepat di depannya sambil menatap kesal. 'aku membuatkan makanan, sementara dia hanya asik bersantai-santi sambil duduk di sofa milikku? tidak sudi rasanya! lagipula aku bukan siapa-siapa dia, untuk apa aku membuatkannya makanan?' kataku dalam hati, dan masih menatap pria itu. pria itu sadar bahwa aku memerhatikannya daritadi.
"Chagi~ apa yang kau lakukan di situ? cepatlah chagii~ perutku sudah bergerak sedaritadi." seru pria itu dengan manja. dan kali ini aku ingin muntah. aku mendekatinya dan mulai duduk di sebelahnya.
"kenapa tidak kau saja yang membuatkan makanan? Ini appartemenku~ jadi akulah pemimpinnya! cepatlah~ aku sudah lapar!" seruku menahan kesal. 
"Shireo!" jawab pria itu seraya dengan menggelengkan kepalanya. 
'bocah tengil ini!' seruku dalam hati. aku berdiri dan berjalan menuju kamarku. kini aku membasuh tubuhku dengan shower~ 'hmm.. sangat nyamann~' gumamku dalam hati. setelah selesai aku segera membalut tubuhku dengan handuk, lalu keluar dari kamar mandi. Aku menghampiri lemari milikku dan mencari-cari pakaian dan memakainya~ setelah itu aku berjalan menuju pintu kamar. aku membuka sedikit pintu itu untuk membuat celah agar aku bisa mengintip pria itu. aku ingin memastikan apa dia masih di sana? dan.. 'SHIT !' desisku. Aku keluar dari kamarku, lalu menghampiri pria itu. 
"Kau masih di sini?" tanyaku. aku langsung duduk di seblahnya. 
Sehun hanya mengangguk.
"Hufftt !! apa kau tetap di sini karna aku belum membuatkan makanan untukmu?" tanyaku lagi.
Sehun hanya diam tak bersuara dan juga tidak bereaksi.
"Baiklah~ aku akan membuatkan makanan untukmu. tapi setelah itu kau harus pergi~ oke?" kataku. lalu berdiri dari sofa dan pergi menuju dapur. belum setengah jalan, sehun menarik tanganku sehingga membuatku berhenti berjalan. aku menoleh ke arahnya.
"Apa?" tanyaku bingung.
Sehun berdiri dari duduknya. lagi-lagi ia mulai mendekat, dekat, sangat dekat dan chuuu~ 
Sehun menciumku. matakku mulai membesar dan seperti ingin keluar. 
tak lama, sehun melepaskannya dan,
"Aku sudah tidak lapar sekarang~ aku akan pergi. sampai bertemu besok di sekolah~" kata sehun. dan chuu~ satu kecupan singkat mendarat ke bibirku lagi. Sehun tersenyum dan mengatakan, "Selamat malam~" sambil berjalan keluar appartemenku. Aku tampak seperti orang bodoh. pipiku memerah  

-THE END-